Senin, 19 September 2011

Masih Tentang Karma

Sekali lagi, karma bukanlah soal penghukuman atau pemberian balasan imbalan, sebagaimana yang sering dibayangkan dan diajarkan. Karma adalah soal evolusi kesadaran. Rasa sakit/derita adalah sesuatu yang terpatri dengan kuat di dalam kesadaran kita, dan memori-memori yang menyakitkan adalah ingatan yg paling jelas terpatri. Kita perlu belajar untuk menjadi penuh welas asih dan bersikap mencintai, sifat-sifat yang tidak dengan sendirinya ada pada diri kita sejak lahir. Kita lahir dalam keadaan 'kosong', layaknya selembar kertas putih yang belum terisi goresan, atau layaknya segumpal tanah liat yang belum dibentuk yang memiliki potensi untuk dibentuk menjadi sebuah karya seni yang sangat indah. Penderitaan yang kita alami menyebabkan berkembangnya rasa empati dan welas asih yang mendalam. Plus, segala yang kita lihat di dunia ini seringkali tidak se-sejati apa yang nampak melalui penglihatan atau pengamatan sepintas kita. Ada banyak hal yang berlangsung yang tidak se-sejati yang barangkali kita kira, dan segalanya tersebut akan terungkap bagi kita seiring berjalannya waktu, seiring dengan makin tereksposnya kita dengan pengetahuan tentang realitas sejati dunia ini.


Kita perlu melalui sebuah proses pembelajaran untuk bisa hidup pada level keberadaan yang tertinggi untuk selamanya. Kita harus yakin bahwa Tuhan mengetahui apa yang terbaik untuk kita. Penderitaan menyebabkan kita belajar. Jika saya menjulurkan tangan saya ke dalam api maka saya akan menderita kepanasan, dan dari pengalaman tersebut saya menjadi tau untuk tidak lagi menjulurkan tangan ke dalam api. Tidaklah mungkin untuk menjelaskan secara terperinci alasan ilmiah yang digunakan oleh Tuhan untuk menempatkan kita dalam segala yang kita alami dalam keberadaan hidup kita. Hanya Tuhan yang bisa menjelaskan hal itu, namun demikian kita pun tidak akan mampu memahaminya sebab itu akan bagaikan berusaha menjelaskan sains tentang sebuah roket terhadap seorang anak kecil. Cukup dimengerti bahwa kita beruntung telah hidup saat ini dan menyadari keberadaan kita, dan dengan mempraktikkan bhakti yoga kita dapat menginsafi hubungan kekal kita dengan Tuhan, dan kemudian memasuki kehidupan kekal yang penuh kebahagiaan.

1 komentar: